Semarang, Suryamedia.id – Program Jogo Tonggo Provinsi Jawa Tengah masuk ke dalam nominasi penghargaan pembangunan daerah dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2021.
Program yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo merupakan inovasi dalam menangani persoalan masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19. Program ini mengedepankan gotong royong dalam membantu masyarakat dengan menggerakkan kekuatan dari bawah. Yakni mulai dari Dasa Wisma, PKK, Linmas dan lainnya.
“Tak hanya soal kesehatan, tapi juga pemenuhan pangan. Ada program canthelan, program anak-anak muda menggantungkan bahan makanan di depan rumah-rumah warga saat pandemi. Bahkan turunannya, untuk membeli bahan pokok kita sarankan membeli di warung tetangga. Dengan begitu, masyarakat bisa saling menguatkan secara ekonomi di tengah pandemi,” ujar Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah.
Baca juga: Pemprov Jateng Beri Pelatihan Tenaga Lacak untuk PPKM Mikro
Program Jogo Tonggo yang ditempatkan di tingkat rukun warga (RW) itu ternyata sukses. Bahkan dari situ, muncul inovasi lain seperti Jogo Kiai – Jogo Santri di pondok pesantren, Jogo Kerja di kantor dan industri, dan Jogo Sekolah.
Tak hanya itu, pada tahun 2020 Jateng juga berhasil menjadi provinsi terbaik nasional dalam perencanaan dan pencapaian program terbaik.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo menambahkan, inovasi sudah menjadi budaya di Jawa Tengah. Sejak Gubernur Ganjar memimpin, inovasi dan kreasi dalam pelayanan publik serta pemerintahan terus bermunculan.
“Tidak hanya di kami para Aparatur Sipil Negara, Pak Ganjar juga membuka ruang pada masyarakat untuk mengeluarkan inovasi dan kreasi melalui ajang Krenova Jateng. Selama tiga tahun terakhir, tak kurang dari 2.000-an inovasi yang muncul,” katanya.
Baca juga: Dua Bagian Rumah Milik Warga Jaken Terbakar Akibat Api Bediang
Bahkan, imbuh Sekda, Pemprov Jateng telah memiliki Perda khusus tentang inovasi ini. Melalui Perda Nomor 3 Tahun 2019 tentang inovasi daerah, Pemprov Jateng menjadikan budaya inovasi itu ke dalam sebuah sistem.
“Jadi, inovasi akan terus dilakukan meskipun nanti pemimpinnya sudah berganti. Dengan Perda itu, maka budaya inovasi akan tetap berkelanjutan,” tegasnya. (*)
Baca juga: Pati Masuk 3 Besar Daerah dengan Hasil Tangkapan Ikan Terbanyak