Pekalongan, Suryamedia.id – Pemerintah Kota Pekalongan akan melakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Senin (19/4/2021).
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid saat meninjau pelaksanaan PTM di SMA Negeri 1 Kota Pekalongan dan SMP Negeri 3 Kota Pekalongan, Kamis (15/4/2021).
Dari pantauannya, penyelenggaraan PTM di Kota Pekalongan berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19.
Ia berharap seluruh unsur pendidikan yang terlibat dapat menerapkan protokol kesehatan selama PTM berlangsung, tidak hanya saat berada di lingkungan sekolah, tetapi juga di luar sekolah.
“Mudah-mudahan yang kita harapkan tidak ada kluster dari pelaksanaan uji coba PTM ini. Tetapi, tidak cukup di sini saja karena di sekolah waktunya sangat terbatas, dan uji coba belum semua siswa berangkat. Kami tekankan siswa dan guru jika di luar sekolah harus betul-betul tetap menjaga protokol kesehatan baik di rumah maupun di mana pun supaya semuanya lancar,” ujar Wali Kota AAf.
Baca juga: Persiapan PTM Bulan Juli, Vaksinasi Guru di Surakarta Dikebut
Jika uji coba PTM dinyatakan berhasil maka pelaksanaannya akan diperluas ke sekolah-sekolah lain dengan menyampaikan rekomendasi perpanjangan PTM ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Soeroso, mengatakan evaluasi terhadap uji coba PTM diselenggarakan selama satu minggu ke depan. Apabila evaluasi menunjukkan hasil yang baik maka sebanyak 15 unit sekolah menengah pertama (SMP) akan diikutsertakan dalam uji coba PTM tahap selanjutnya.
“Alhamdulillah sampai hari ini belum ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 selama pelaksanaan uji coba PTM ini. Sudah bisa dilihat sendiri, sekolah sudah sedemikan baik menyiapkan protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Disdik Semarang Sebut 99 Persen Sekolah Siap PTM
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Kota Pekalongan Budi Hartati, menjelaskan pada uji coba PTM selain jumlah siswa dibatasi sebagaimana peraturan penyelenggaraan PTM pihak sekolah juga menyiapkan jalur masuk dan keluar berbeda untuk menghindari kerumunan.
Bahkan pihak sekolah juga menyiapkan guru yang bertugas memantau aktivitas peserta didik di luar kelas agar tidak berkerumun. Murid yang hadir diwajibkan untuk duduk di bangku sesuai nomor urut, kemudian pulang sekolah sesuai urutan nama masing-masing.
Pihak sekolah juga memastikan murid kembali ke rumah. Pemantauan dilakukan melalui panggilan video oleh wali kelas, yakni via aplikasi Google Meet.
“Guru mengajar menggunakan LCD, sementara kelas yang tidak melakukan PTM, kami fasilitasi via daring. Murid-murid kami haruskan tidak boleh membawa motor sendiri, atau menggunakan kendaraan umum. Mereka wajib diantar orang tua, jalan kaki, atau naik sepeda,” beber Hartati. (*)
Baca juga: Uji Coba Sekolah Tatap Muka Dilakukan Terbatas