Pati, Suryamedia.id – Saat-saat sekarang merupakan kondisi yang cukup sulit bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, khususnya di Pati.
Selain itu, kondisi Pandemi Covid-19 yang dirasakan hampir seluruh masyarakat, membuat mereka harus meminimalisir kontak dan mobilitas dalam menjalankan sebuah pekerjaan maupun aktivitas lainnya.
Termasuk aktivitas sekolah online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terpaksa dilakukan oleh siswa-siswi sekolah SD, SMP, SMA, dan mahasiswa kuliahan.
Banyak pula mahasiswa yang merasa jenuh dengan perkulihan daring, sehingga membuatnya merasa butuh kegiatan lain untuk mengisi waktu luang.
Situasi tersebut diperumit dengan banyaknya kendala siswa dalam memahami materi pembelajaran di sekolah.
Oleh karena itu, salah seorang mahasiswa asal Desa Sitirejo, Kecamatan Tambakromo bernama Ainun Larasati (24) berinisiatif membuat usaha bimbingan belajar (bimbel) dari rumah ke rumah. Dirinya termotivasi membantu siswa-siswi disekitarnya untuk belajar memahami materi pelajaran sekolah yang belum maksimal di terima ketika dihadapan PJJ.
“Tujuan utama saya adalah membantu anak-anak belajar memahami materi sekolah yang belum semat mereka pahami secara mendalam. Apalagi kini mereka terpaksa menghadapi sekolah online,” ujarnya saat dihubungi Mitrapost.com, Jum’at (16/7/2021).
Ditambah dengan kondisi orang tua siswa yang tak mampu memberikan pemahaman kepada anak tentang materi pembelajaran online yang dihadapi.
Mengingat, mayoritas orang tua siswa berprofsei sebagai petani. Sehingga mereka kesulitan dalam mengajari anaknya belajar, jika tanpa ada bantuan tentor.
Sasarannya adalah siswa SD, SMP dan SMA di Kecamatan Tambakromo. Menurut penuturannya, sejak September 2020 hingga Juli 2021, dirinya telah memiliki 30 siswa. Ketertarikan siswa diprediksi akan semakin bertambah ketika tahun ajaran baru 2021 seperti saat ini.
Ia melakukan pendampingan belajar kepada siswa dari rumah ke rumah. Sehingga ia menjalankan tugasnya, dengan berkeliling meluangkan waktunya sembari mengerjakan skripsi dan membantu siswa-siswi menghadapi kesulitan pemahaman belajar.
“Meskipun resikonya besar, tetapi saya tetap senang bisa membantu anak-anak belajar. Apalagi saya menjalaninya seorang diri,” imbuh Ainun.
Dirinya melakukan pembimbingan kepada para siswa setiap hari. Keuntungan yang ia peroleh dari bimbel tersebut, mencapai kisaran Rp1,5 sampai Rp2 juta per bulan.
Selain Ainun, hal serupa juga dilakukan oleh Fresh Graduate lulusan Universitas Negeri Semarang (UNNES) asal Desa Rogomulyo, Kecamatan Kayen, bernama Naftalina (22). Sejak dirinya lulus kuliah pada Juni 2021, ia mendedikasikan waktunya untuk menjadi tentor les private di Kecamatan Kayen.
Walaupun jumlah siswanya belum banyak. Akan tetapi, kontribusinya untuk daerah sangat amat penting untuk meringankan beban orang tua siswa, yang anaknya lebih kecanduan game di gadget daripada belajar di gadget. (*)
artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Bimbel, Jadi Peluang Usaha Bagi Mahasiswa Kuliah Online di Pati”