Pati, Suryamedia.id – Demi menghilangkan kejenuhan yang dirasakan oleh anak-anak saat menjalani sekolah daring. Seorang warga Desa Pagerharjo, Kecamatan Wedarijaksa bernama Muhammad Toyyib (40) mendirikan sebuah sanggar belajar dan bermain tradisional di halaman rumahnya.
Ia menamakan sanggarnya dengan sebutan Omah Dolanan Tradisional. Toyyib mulai mendirikan sanggar tersebut sejak awal pandemi Covid-19. Dirinya termotivasi pada kondisi anak di tengah modernisasi dan kecanduan gadget.
“Saya ingin ajak mereka untuk mengalihkan pandangan mereka untuk bisa mengenal permainan tradisional yang pernah dimainkan oleh para pendahulu. Biar gak tergantung sama gadget. Nanti mereka tidak bisa sosialisasi dengan maksimal,” imbunya.
Omah Dolanan Tradisional mengenalkan aneka jenis permainan tradisional jaman dulu yang sering dimainkan oleh anak-anak. Selain itu, di sanggar trsebut juga memberikan sarana edukasi kepada anak dengan diadakannya les Bahasa Inggris dan les matematika.
“Saya ingin mengedukasi anak-anak di Desa saya supaya mereka mengerti betapa indahnya dan banyak manfaatnya permainan teradisional. Mereka dapat bermain sambil olahraga,” imbuhnya kepada Mitrapost.com, Kamis (22/7/2021).
Khusus setiap Senin, jam 16.00 WIB ia mendatangkan guru bahasa Inggris untuk mengajarkan anak-anak tentang pelajaran tersebut. Sementara untuk Jum’at ia mendatangkan guru matematika untuk mengajarkan anak-anak berhitung matematika.
Kini sebanyak 50 anak sangat begitu antusias dalam meramaikan sanggar Omah Dolanan Tradisonal yang didirikannya. Dengan memberikan waktu pukul 09.00 sampai dengan 12.00 WIB, ia mengajarkan anak-anak tentang berbagai hal menyangkut pendidikan karakter, mengasah keterampilan dan bersosialisasi satu sama lain dengan aneka sarana bermain yang ia berikan. Setelah itu ia melanjutkan lagi pada pukul 16.00 sampai 17.00 WIB.
“Saya sediakan panggung teater, puisi. Ada juga jungkit-jungkit, ayunan, papan tulis, egrang, tarik tambang, dan wayang,” ungkapnya saat diwawancarai.
Terkadang ia mengajarkan anak akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan diajarkan menanam jahe, memungut sampah bersama-sama, dan menjaga protokol kesehatan.
Toyyib berharap dengan adanya kegiatan yang ia cetuskan dapat membentuk karakter anak untuk bisa lebih bertanggungjawab terhadap lingkungan sekitarnya. (*)
artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Warga Pagerharjo Kembangkan Sanggar Bermain dan Belajar bagi Anak-Anak”