Semarang, Suryamedia.id – Sebanyak 22 aduan telah masuk ke posko Tunjangan Hari Raya (THR) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Jateng hingga Senin (18/4/2022).
Adanya posko THR ini bertujuan untuk melakukan mitigasi dan pengawasan terhadap pemberian THR kepada para pekerja.
Menanggapi hal tersebut, gubernur Jateng Ganjar Pranowo menegaskan bahwa pemberian THR kepada pekerja tidak boleh dicicil.
“Memang itu tidak boleh dicicil, kita laksanakanlah. Disnaker dan Disperindag kami sudah bertemu Apindo dan Kadin, agar pemberian THR tidak dicicil. Dengan pemberian hak pekerja ini, pasti bisa menyejahterakan buruh,” ucapnya.
Ganjar membeberkan, dengan pemberian THR sesuai hak, akan mengangkat perekonomian masyarakat.
“Pasti nantinya THR akan dibelanjakan dan mengungkit ekonomi. Hasil perhitungan dan prediksi kita dengan BI konsumsi akan meningkat saat lebaran. Maka kita jemput bola, menyiapkan UKM agar menyiapkan produk agar bisa terjual,” imbuh Ganjar.
Kepala Disnakertrans Jateng Sakina Rosellasari menyebut, sudah ada 22 aduan pekerja terkait THR. Mereka melaporkan adanya potensi pemberian THR yang dicicil, tidak sesuai gaji pokok dan tunjangan, terlambat hingga perusahaan yang diduga tidak memberikan hak pekerja.
Menyikapi hal itu, pihaknya kini tengah melakukan klarifikasi. Selanjutnya, akan dilakukan mediasi yang melibatkan mediator hubungan industrial dan pengawas ketenagakerjaan.
Menurut Sakina, Posko THR Disnakertrans Jateng sudah dibuka sejak tanggal 13 April sampai nanti 13 Mei 2022. Pengadu bisa langsung datang ke kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah, posko THR di kabupaten atau kota, serta melaporkan melalui layanan WA di nomor 081328451596.