Suryamedia.id – Hari Puisi Nasional yang diperingati setiap tanggal 28 April merupakan hari yang bertepatan dengan wafatnya penyair terkenal Indonesia, Chairil Anwar.
Berdasarkan laman resmi Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kemdikbud, Hari Puisi Nasional diperingati dalam rangka mengenang karya-karya puisi hasil karya Chairil Anwar.
Chairil Anwar sendiri telah menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 28 April 1949 di Jakarta. Penyebab Chairil Anwar meninggal dunia adalah karena penyakit paru-paru yang dideritanya. Ia diketahui meninggal pada pukul 14.30 WIB.
Dan meninggalnya Chairil Anwar ini hanyalah berjarak tiga bulan dari meninggalnya ayahnya. Jenazah Chairul kemudian disemayamkan di Pemakaman Umum Karet pada tanggal 29 April 1949.
Chairil Anwar merupakan sastrawan dan penyair terkemuka yang telah melahirkan total 96 karya termasuk di dalamnya 70 puisi. Ia juga telah dinobatkan sebagai pelopor Angkatan 45 karena dedikasinya dalam bidang sastra.
Sejak ia duduk di bangku sekolah MULO, ia sudah gemar membaca buku termasuk buku-buku setingkat HBS. Meskipun ia hanya berhasil sampai di kelas dua MULO, namun Chairil tetap bersemangat belajar secara mandiri.
Ia bahkan belajar bahasa Belanda, bahasa Inggris, hingga bahasa Jerman yang kemudian membuatnya bisa membaca karya-karya dari sastrawan asing.
Saat telah beristri, ia juga memiliki keseharian yang dekat dengan buku. Bahkan kesehariaanya hanya membaca buku, mempelajari penyair-penyair luar negeri, dan juga mengartikan sajak asing tersebut.
Pengalaman menulisnya sendiri telah dimulai semenjak tahun 1942. Pada tahun tersebut, ia menciptakan puisi pertamanya yang berjudul “Nisan”. Pada tahun 1949, ia telah menghasilkan karya sebanyak enam buah sajak.
Chairil menjadi seorang penulis hingga akhir hayatnya. Puisi Chairil Anwar yang berjudul Aku dan Doa mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita semua. (*)