Suryamedia.id – Goenawan Mohamad yang merupakan sastrawan dan budayawan Indonesia berhasil meraih The Japan Foundation Award 2022. Upacara penganugerahan nantinya akan digelar pada 19 Oktober 2022 bertempat di Tokyo, Jepang.
Anugerah ini merupakan anugerah yang diberikan kepada seseorang yang telah berjasa dalam bidang akademik, seni, dan budaya.
Penghargaan ini sendiri sudah ada sejak 1973 silam. Goenawan Mohamad bersama Robert Lepage dan Korean Japanese Association berhasil terpilih usai melewati seleksi dari total 74 kandidat (dikurangi ahli dan masyarakat umum).
The Japan Foundation menilai Goenawan Mohamad adalah salah satu raksasa intelektual di Asia karena berbagai pencapaiannya.
“Goenawan Mohamad dikenal sebagai jurnalis, aktivis sipil, penyair, dan dramawan. Ia adalah intelektual terkemuka Indonesia dengan bakat yang luas,” tulis keterangan The Japan Foundation dilansir dari Detik.
Goenawan Mohamad merupakan pendiri Majalah TEMPO pada 1971. Ia mengusung kebebasan dan demokrasi di Indonesia.
Pada era rezim Soeharto, Majalah TEMPO sering memuat tulisan-tulisan kritis yang membuat majalah ini sempat dibredel. Namun Goenawan tetap memperjuangkan pers.
Majalah TEMPO kemudian dikembangkan dengan edisi bahasa Inggris dan surat kabar setelah rezim berganti.
Prestasi yang pernah diraih Goenawan Mohamad yaitu anugerah Louis M. Lyons Award untuk Hati Nurani dan Integritas dalam Jurnalisme dari Harvard University Nieman Fellowship di tahun 1997.
Ia juga pernah menerima penghargaan International Press Freedom Award dari Committee to Protect Journalism (CPJ) pada 1998, dan International Editor of the Year Award dari World Press Review pada 1999.
Tak hanya itu, ia juga merupakan sastrawan dan dramawan. Ia menjadi pendiri Komunitas Salihara Arts Center. Komunitas yang menjadi wadah mempromosikan seni budaya dan kebebasan berpikir.
Ia aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan The Japan Foundation, sehingga memperluas pertukaran intelektualnya dengan Jepang.
“Ia juga melanjutkan partisipasinya dalam berbagai kegiatan bersama The Japan Foundation, dan menerima undangan dari akademisi dan organisasi penelitian Jepang, sehingga memperluas pertukaran intelektualnya dengan Jepang,” ujar The Japan Foundation. (*)