Yogyakarta, Suryamedia.id – Dalam rangka perayaan HUT ke-266 kota Yogyakarta, acara Ruang Masyarakat Ketemu (Rumaket) akan digelar selama dua hari.
Aksi ini berlangsung selama dua hari, tepatnya pada tanggal 4-5 Oktober 2022, yang berlangsung di sekitaran jalan Malioboro.
Pada hari pertama pelaksanaan, digelar flashmob yang diikuti seratus dalang cilik dari kota Yogyakarta.
Dalam aksi flashmob berjudul Abur-Aburan Gatotkaca di kawasan Jalan Malioboro lengkap dengan pakaian adat Jawa dan wayang kulit pada Selasa (4/10).
Aksi tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan perayaan HUT ke-266 Kota Yogyakarta yang bertajuk “Malioboro Seribu Kelir”. Persembahan berupa sajian Wayang Dalam Bingkai Media Baru.
Istilah Malioboro Seribu Kelir adalah makna kiasan dari penyelenggaraan kegiatan Rumaket, yang dalam salah satu rangkaian agendanya terdapat pertunjukan wayang, dengan menggunakan beberapa titik objek di Malioboro sebagai kelir atau bisa disebut juga sebagai kelir tanpa batas.
Sementara pada hari kedua nanti akan dimeriahkan dengan dagelan, Gank X, dan penampilan dari grup musik Letto.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta Yetti Martanti, pada jumpa pers (27/9) mengatakan bahwa seratus dalang cilik yang terlibat adalah anak-anak yang mengikuti kelas pelatihan dalang di Disbud Kota Yogyakarta, sanggar seni, siswa dari sekolah, dan beberapa dari luar kota yang memang ingin berpartisipasi dalam Malioboro Seribu Kelir.
“Setiap hari minggu kami punya kelas pelatihan dalang, jadi mayoritas dari mereka terlibat dalam Malioboro Seribu Kelir. Sisanya dari luar kota Yogyakarta dan ekstrakurikuker sekolah,” ujarnya.
Yetti juga menambahkan, selain pertunjukan flashmob dalang cilik dan kolaborasi wayang, juga dilakukan lomba fotografi wayang yang dilakukan selama kegiatan berlangsung.
“Masyarakat umum yang hobi dalam fotografi bisa menikmati sajian seni yang ditampilkan sekaligus berkarya membidik momen terbaik dalam Malioboro Seribu Kelir. Sebanyak 77 fotografer terlibat dalam momen ini,” tambahnya.
Pada lomba fotografi tersebut melibatkan Fotografer senior Risman Marah, Johnny Mendarta, dan Fauzie Helmy untuk menjadi juri atas karya-karya peserta lomba fotografi wayang. Peserta dengan karya terbaik akan mendapatkan apresiasi dan hadiah jutaan rupiah.
Salah satu dalang cilik yang ikut tampil, Azka Faizal usia 12 tahun dari sanggar Raras Kawuryan berbagi pengalaman setelah menampilkan flashmob.
“Senang bisa tampil dan ketemu teman baru. Kemarin persiapan latihan satu bulan sama Dalang Ki Bumi Gedhe,” ungkapnya. (*)