Pati, Suryamedia.id – Keberadaan desa wisata di Pati, dinilai oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Pati M. Nur Sukarno akan mampu menumbuhkan inovasi dan kreativitas dari masyarakat.
“Program dari Pemprov ini diharapkan sesuai harapan, sehingga benar-benar bisa menumbuhkembangkan inovasi dan kreatifitas masyarakat desa,” jelasnya kepada Suryamedia.id.
Hal ini karena dengan adanya desa wisata, berbagai potensi yang ada di desa tersebut pun dapat terangkat. Kreativitas serta inovasi para masyarakat pun bisa tersalurkan.
Desa wisata sendiri merupakan pengembangan destinasi wisata yang berbasis lokal dengan mengangkat keunikan dari desa tersebut.
“Pengembangan desa wisata merupakan salah satu pengembangan destinasi wisata berbasis lokal (desa) sesuai keunikan di desa tersebut,” terang Sukarno.
Sebagai informasi, desa wisata yang ada di Kabupaten Pati hingga Mei 2022 berjumlah 16 desa wisata. Diantaranya ada Desa Gulangpongge Kecamatan Gunungwungkal, Desa Bakaran Wetan Kecamatan Juwana, dan Desa Kertomulyo Kecamatan Trangkil. Ketiga desa tersebut termasuk dalam desa wisata berkembang.
Kemudian desa wisata rintisan ada Desa Pohgading Kecamatan Gembong, Desa Klakahkasihan Kecamatan Gembong, Desa Sidomulyo Kecamatan Gunungwungkal, Desa Sambiroto Kecamatan Tayu.
Serta Desa Mojoagung Kecamatan Trangkil, Desa Tluwuk Kecamatan Wedari jaksa, Desa Pekuwon Kecamatan Juwana, Desa Kedumulyo Kecamatan Sukolilo, dan Desa Larangan Kecamatan Tambakromo.
Kemudian ada empat desa wisata yang pertama kali ditetapkan, ada Desa Wisata Pancasila Jrahi (Gunungwungkal), Desa Talun (Kayen), Desa Tanggulsari (Tayu) dan Desa Bageng (Gembong). (adv)
Editor: Agriantika Fallent