Pati, Suryamedia.id – Ketersediaan stok beras, memang penting untuk dicukupi. Hal ini karena beras merupakan salah satu bahan pokok yang menjadi kebutuhan dasar dari setiap masyarakat Indonesia.
Meskipun ketergantungan masyarakat dalam mengonsumsi beras bisa berakibat buruk di masa depan, namun untuk melakukan diversifikasi pangan masih butuh upaya yang panjang.
Di lain sisi, stok beras di Indonesia diklaim saat ini tersisa 594 ribu ton. Oleh karena itu, pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) pun diminta untuk mengamankan stok beras.
Stok beras yang diminta untuk diamankan adalah sejumlah 500 ribu ton dari Kementrian Pertanian (Kementan) dan sisanya 500 ribu ton dari impor luar negeri.
Menanggapi masalah rencana impor beras ini, salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupetan Pati, M Nur Sukarno pun buka suara.
Ia mengaku merasa kecewa dengan keputusan rencana impor yang diambil pemerintah. Hal itu karena ia yakin beras lokal pun bisa memenuhi kualitas yang dibutuhkan yaitu grade medium dan premium.
“Beras lokal pun bisa mas,” ujar Sukarno kepada tim Suryamedia.id.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa beras berkualitas bisa didapat dengan melakukan pengawasan tingkat kandungan air di beras serta dengan minimalisir presentase beras yang pecah.
“Tinggal pengawasan tingkat kandungan air di beras, presentase beras yg pecah harus minimalis,” ujar Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati tersebut. (adv)