Hadapi Cuaca Ekstrem, Pati Diminta Kuatkan Mitigasi Bencana Alam

Pati, Suryamedia.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Muintamah meminta Pemerintah Kabupaten Pati dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencanan Daerah (BPBD) Pati untuk menguatkan program mitigasi bencana alam.

Persoalan banjir di Kabupaten Pati saat ini menjadi perhatian serius baik dari unsur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) maupun lembaga DPRD Kabupaten Pati.

Himbauan ini ia sampaikan seiring musim penghujan, cuaca ekstrem dan bencana banjir bandang yang kerap melanda kabupaten Pati sejak musim penghujan tiba.

Penguatan mitigasi ini bisa diwujudkan dengan sosialiasai kepada masyarakat dan mengantisipasi sarana prasarana yang rawan memicu banjir seperti bendungan dan drainase. Tentunya mitigasi tersebut tidak hanya diemban oleh BPBD melainkan menjalin kerja sama dengan dinas lain.

“Kalau kami mitigasi bencana wajib dilaukan pemerintah memberikan penyadaran masyarkaat untuk antisipasi. Kalau ada bencana banjir sebelumnya di sosialisasi,” himbau Anggota Komisi D DPRD Pati itu.

Bukan hanya mengimbau, Muntamah juga mengapresiasi langkah BPBD merancang masyarakat tangguh bencana (MASTANA) melalui pelatihan sumber daya manusia (SDM) masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.

Baca Juga :   Komisi A DPRD Pati Berharap Kades Jangan Banyak Bolos

Perlu diketahui, rentetan kejadian banjir di Kabupaten Pati sudah dimulai sejak bulan Juni akibat tanggul di Kecamatan Margoyoso yang ambrol.

Kejadian banjir bandang terakhir terjadi di hari Minggu (27/11) kemarin. Setidaknya dalam kejadian tersebut empat kecamatan di Kabupaten Pati diantaranya Margoyoso, Trankil, Sukololo dan Jakenan terdampak.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan banjir ini disebabkan intensitas hujan yang lebat

Banjir bandang ini melanda puluhan rumah di beberapa desa. Diantaranya Desa Ngemplak Kidul (Margoyoso), Desa Mojoagung (Trangkil), Desa Wegil dan Prawoto (Sukolilo) serta Desa Glonggong dan Desa Sembaturagung (Jakenan). (adv)

Penulis: Moh Anwar |Editor: Agriantika Fallent

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *