Suryamedia.id – Semenjak menjadi pemilik Twitter, Elon Musk selalu saja membuat publik tercengang dengan keputusannya. Kali ini, ia memecat eksekutif dari perusahaan tersebut.
Eksekutif yang dimaksud adalah James Baker yang merupakan Wakil Penasihat Umum Twitter. Musk mengungkapkan bahwa pemecatan James Baker berkaitan dengan adanya kemungkinan ia berperan dalam menekan informasi penting untuk dialog publik.
Sebelumnya, TK News menuliskan mengenai dugaan ini dan menyebut bahwa Baker tanpa sepengetahuan manajemen baru Twitter telah memeriksa dulu dokumen atau file Twitter sebelum diteruskan.
Sebagai informasi, file Twitter sendiri berisi mekanisme moderasi konten Twitter. Salah satunya adalah mengenai dugaan penindasan yang melibatkan anak Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Musk pun akhirnya memutuskan memecat Baker usai mendengar penjelasan tak menyakinkan darinya. Dan beberapa pertimbangan adalah mengenai praktik yang pernah dilakukan Baker di masa lalu.
Baker disebut terlibat dalam penghapusan cuitan yang berisi foto dan video sensitif anak Joe Biden karena hal itu dianggap melanggar kebijakan Twitter.
Hal itu diungkapkan dalam utas yang diunggah oleh jurnalis buletin dari TK News, Matt Taibbi menjelaskan bahwa Twitter memang sempat diminta untuk menghapus cuitan tersebut.
Selain itu, Baker juga dianggap berperan dalam penyebaran klaim palsu perihal hubungan Trump dan Rusia.
“Mengingat kekhawatiran terkait kemungkinan peran Baker dalam menyembunyikan informasi penting untuk dialog publik, dia dipecat dari Twitter hari ini,” tulis Elon Musk di utas Twitter pribadinya.
Dengan dipecatnya Baker maka Elon Musk sudah memecat lima orang eksekutif Twitter. Empat orang yang sebelumnya dipecat yaitu Chief Executive Officer (CEO) Parag Agrawal, Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal, bos bagian hukum dan kebijakan Vijaya Gadde, penasihat umum Sean Edgett.
Bahkan salah satu orang dalam Twitter mengungkapkan bahwa setidaknya salah satu eksekutif yang dipecat oleh Elon Musk sampai harus meninggalkan kantor saat itu juga dan dikawal keluar gedung kantor pusat Twitter di San Francisco, AS. (*)