Soil Block, Inovasi Pertanian Murah dan Mudah bagi Petani Bawang dan Cabai

Suryamedia.id – Soil block menjadi salah satu inovasi pertanian murah dan mudah bagi petani bawang dan cabai.

Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI Prihasto Setyanto ketika menanam bawang merah di ketinggian Gunung Sumbing, tepatnya di Desa Tuksari, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung beberapa waktu lalu.

Ia pun mendorong para petani bawang dan cabai untuk membudidayakan menggunakan model soil block.

“Soil block merupakan alat untuk membantu persemaian tanpa plastik, sehingga ramah lingkungan. Jadi kalau petani menggunakan model soil block itu lebih murah, mudah, cepat, dan lebih baik. Jadi ini sebuah inovasi untuk pertanian,” katanya, seusai menanam bawang merah di lahan Desa Tuksari, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung beberapa waktu lalu.

Ia menargetkan seluruh provinsi di Indonesia mengembangkan model soil block, agar produktivitas tanaman hortikultura bisa sesuai harapan dan kebutuhan.

“Kami targetkan seluruh provinsi di Indonesia mengembangkan model seperti ini. Model ini yang dikembangkan dari biji bukan umbi, baik bawang merah maupun cabai. Teknologi ini yang mendesain anak-anak muda Jawa Tengah, nanti dikembangkan di seluruh Indonesia,” katanya.

Baca Juga :   2023, DKP Pati Usulkan Pembayaran Premi Asuransi Nelayan Dibayar Secara Mandiri

Prihasto menyampaikan, sebenarnya model ini bukan hanya untuk budi daya bawang dan cabai, tetapi bisa untuk tanaman sayuran lainnya.

Ia menilai, model penanaman ini sebetulnya sudah lama ada di Temanggung, tetapi belum berkembang di daerah lain. Oleh karena itu, nantinya akan dikembangkan untuk skala yang lebih luas lagi.

Prihasto mengatakan, Kementan siap turun ke lapangan agar tidak terjadi gejolak harga pada perayaan hari besar keagamaan nasional, terutama cabai dan bawang. Sebab, komoditas itu diperlukan oleh masyarakat.

Sekda Temanggung Hary Agung Prabowo mengatakan, kedatangan Dirjen Hortikultura memberikan manfaat, serta menjadi media komunikasi efektif antara Kementerian Pertanian dengan pemkab.

Ia mengemukakan, pembangunan pertanian menempati prioritas utama dalam pembangunan ekonomi daerah, mengingat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung tidak lepas dari pertumbuhan sektor pertanian yang cukup besar.

“Salah satu yang memiliki andil besar adalah komoditas hortikultura dengan luas 14.000 hektare, dengan jenis tanaman cabai 293 hektare, cabai keriting luas tanam 2.038 hektare. Lalu cabai rawit luas tanam 3.778 hektare, bawang merah 1.567 hektare, bawang putih 630 hektare. Selain itu, masih akan kami gali potensi yang ada, sehingga bisa menghasilkan komoditas unggulan daerah,” tandasnya. (*)

Baca Juga :   Apotek di Pati Alami Kelangkaan Obat Terapi Covid-19

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *