Penyakit Ikutan Banjir Pati Dipantau Intensif Oleh Dinas Kesehatan

Pati, Suryamedia.id – Dampak bencana banjir khususnya penyakit ikutan yang melanda di Kabupaten Pati terus dipantau secara intensif oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten setempat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pati, Joko Leksono Widodo mengaku, pihaknya mendapatkan banyak aduan dari korban banjir di berbagai wilayah yang mulai menderita penyakit gatal hingga batuk.

“Kebutuhan kesehatan untuk di Sukolilo misalnya, banyak warga yang mengeluh batuk, pilek, dan gatal-gatal. Mereka minta kayu putih dan salep,” ujar Joko saat ditemui di kantornya.

Joko menjelaskan, penyebab utama penyakit adalah kotoran yang menempel pada air.

Penyakit ikutan banjir kebanyakan terjadi saat air mulai surut. Di fase ini, air tidak mengalir dan diam. Air yang diam inilah yang membawa bibit penyakit.

“Biasanya selain batuk ada juga penyakit filariasis limfatic. Nanti biasanya ditularkan lewat vektor atau tikus. Persawahan dihuni tikus, kotorannya terbawa oleh banjir,” imbuhnya.

Untuk menanggulangi dampak banjir, Dinkes Pati telah menyiapkan seluruh Puskesmas Kecamatan. Khusus untuk wilayah yang terdampak banjir, disediakan posko kesehatan. Utamanya di daerah pengungsian.

Baca Juga :   Kisah di Balik Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19

Pelayanan kesehatan bagi warga terdampak banjir diberikan secara gratis, termasuk mendapatkan obat dan salep.

Posko kesehatan banjir tersebut juga mendapatkan apresiasi dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Dari fraksi Hati Nurani Rakyat (Hanura), Warsiti.

Menurutnya, penyaluran bantuan kepada korban dalam bentuk obat-obatan dan pelayanan kesehatan tersebut sangat tepat.

“Dan untuk saat sekarang memang banyak masyarakat dalam kondisi sulit dan banyak korban bencana yang harus menerima bantuan. Terutama kalau sudah menyangkut kesehatan,” ujarnya.

Khususnya bagi masyarakat di pemukiman yang terisolasi atau dikepung banjir, Dinkes diminta jemput bola ke lokasi bencana

“Namun untuk bantuan warga sekeliling Silugonggo yang mana sulit untuk keluar dari pemukiman, dinas terkait harus tanggap dan realisasi bantuan yang dibutuhkan warga,” tandasnya. (adv)

Penulis: Moh.Anwar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *