Permintaan Jamur Kuping Kering Meningkat Jelang Imlek

Magelang, Suryamedia.id – Permintaan jamur kuping kering mengalami peningkataan menjelang hari besar keagamaan Imlek yang akan jatuh pada bulan ini.

Budi daya jamur ini pun menjadi salah satu potensi yang menjajikan saat ini.

Salah satu petani jamur di Dusun Cempan Rt 003/001 Desa Jerukagung Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Achmad Misbakul Huda mengaku, pada momen menjelang dan selama bulan puasa dan hari besar lainnya menjadi berkah tersendiri bagi petani dan produsen jamur di Magelang karena permintaan naik signifikan.

Hal tersebut juga terjadi menjelang Hari Besar Imlek, di mana permintaan jamur kuping terus meningkat.

“Selain momen hari besar Islam, seperti Imlek permintaan terbesar di jamur kuping kering. Permintaannya naik sebesar 20-25 persen dibanding hari biasa,” kata Misbah yang ditemui Kamis (12/1/2023).

Selain permintaan meningkat, harga jual jamur juga turut naik dari Rp65.000 menjadi Rp80.000/kg. Sedangkan harga jamur tiram segar mencapai Rp14.000 hingga Rp15.000/kg.

Ia mengungkapkan, budi daya jamur sangat menjanjikan. Karena selain mudah, hasilnya juga menguntungkan. Selain meraih untung dari penjualan panen, petani jamur juga masih dapat keuntungan lain jika menjadi produsen media tanamnya.

Baca Juga :   Kawasan Telomoyo Dipilih Jadi Wisata Menarik di Magelang

Seiring waktu, keberadaan jamur kini ditempatkan sebagai salah satu pangan alternatif yang digemari masyarakat. Bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan Makassar jamur banyak diolah menjadi berbagai varian masakan aneka jamur, keripik jamur, dan lain-lain.

Saat ini, lanjut Misbah, sudah terbentuk Koperasi Produsen Jamur Magelang Raya (PJM) dengan anggota 33 orang dan 55 orang anggota asosiasinya. Para pelaku budi daya jamur di bawah Koperasi PJM ini adalah para anak anak muda milenial. Saat ini angka produksi mereka telah mencapai sekitar 4 kwintal per hari.

Namun menurut Misbah, jumlah tersebut masih jauh dari jumlah kebutuhan pasar komsumsi masyarakat Kabupaten Magelang yang mencapai 2 ton/perharinya.

Dijelaskannya, guna mendukung potensi tersebut, Koperasi PMJ terus memperkuat kemitraan dengan sesama petani jamur dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang.

“Karena beberapa pasar di Magelang menjadi sentra kulakan sayuran dari berbagai kota seperti Bantul Solo Jogja dan sebagainya,” pungkas Misbah yang juga menjadi Ketua Koperasi PJM ini. (*)

Baca Juga :   Sarasehan Budaya Awali Ruwat Rawat Borobudur

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *