Beras Impor Bulog Dikhawatirkan Pengaruhi Panen Petani di Pati

Pati, Suryamedia.id – Pekan Pertama Bulan Februari 2023 Perum Bulog akhirnya merealisasikan wacana impor beras sebanyak 500 ribu ton.

Berdasarkan informasi terbaru, sebanyak 300 ribu ton beras impor sudah berada di gudang Bulog, sementara sisanya masih antre di pelabuhan.

Anggota DPRD Kabupaten Pati dari Komisi B, M Nur Sukarno ikut mengomentari kedatangan beras impor tersebut.

Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengkhawatirkan keberadaan beras impor yang baru, bisa mempengaruhi harga gabah panen di Kabupaten Pati. Panen raya padi sendiri diperkirakan akan jatuh pada Februari hingga Maret.

Meskipun tak banyak petani yang bisa panen tahun ini akibat banjir, beberapa wilayah sudah mulai panen bulan ini.

Padahal harga gabah hasil panen di Pati diharapkan naik pada musim panen ini. Jika gabah impor dikeluarkan Bulog, tentunya akan menjadi pesaing beras lokal.

“Pati selatan yang tidak kebanjiran harga gabah kering panen mahal Rp6500,- per kilogram. Pucakwangi juga sudah mulai panen, juga Jaken,” ujar Sukarno saat dimintai tanggapan kemarin.

Baca Juga :   Anggota DPRD Pati Sebut Bantuan Sarpras Masih Diperlukan Korban Banjir

Sukarno mengharapkan, Bulog juga bisa menyerap beras petani Pati bulan-bulan ini.

Juga pendistribusian beras impor yang dimiliki Bulog harus didistribusikan dengan baik agar tidak terjadi persaingan dengan beras lokal.

Dari penelusuran tim, hingga kini beras impor Bulog belum diturunkan ke Kabupaten Pati. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati

“Kalau itu Bulog yang bisa memberikan Jawaban.Terakhir saya ketemu itu katanya belum sampai ke Pati beras impornya,” ujar Hadi Santosa saat diwawancara di Kantornya Rabu (2/2/2023). (adv)

 

Penulis: Moh Anwar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *