Anies Baswedan Ungkap Perjanjian dengan Prabowo Subianto, Tak akan Maju Capres?

Suryamedia.id – Anies Baswedan akhirnya buka suara terkait dengan isi perjanjian dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Dalam hal ini, perjanjian tersebut berisi Anies tidak akan maju sebagai Capres jika Prabowo juga maju Capres.

Ia lantas berbicara terkait dengan dirinya yang terpilih menjadi gubernur dalam Pilkada 2017. Ia mengaku berkomitmen menjalankan tugasnya selama 5 tahun dan tidak mengikuti kontestasi Pilpres 2019.

“Sebenarnya sederhana. Saya sampaikan pada waktu mulai bekerja bahwa saya akan fokus di Jakarta selama 5 tahun, dan sesudah Pilkada 2017 itu ada Pilpres 2019. Jadi saya sampaikan saya tidak akan tengok kanan kiri saya akan full 5 tahun di Jakarta karena itu saya tidak akan mengikuti Pilpres,” tutur Anies.

Dalam hal ini, ia juga menyinggung soal momen debat calon gubernur dan calon wakil gubernur terkait dengan komitmennya menjadi gubernur.

“Walaupun kalau ingat ya, pada saat debat pertama, debat calon gubernur loh, pertanyaan pertama dari panelis itu begini ‘Pak Anies, apakah bapak akan maju Pilpres apa tidak?’. Loh ini lagi debat gubernur kok ditanyaian pilpres. Saya bilang ‘no, saya akan di Jakarta’. Dan itu rekamannya ada, wong namanya juga debat,” ujarnya.

Baca Juga :   Penanganan Masalah Sampah, Ini Usulan Dewan

“Jadi sesederhana itu. Tuntaskan 5 tahun, sesudah itu kita tidak tahu apa yang terjadi. Saya tidak tahu apakah saya akan kembali mengajar, apakah saya akan meneruskan di pemerintahan. Kalau meneruskan di pemerintahan apakah tetap di Jakarta, apakah untuk tugas yang berbeda. Jadi kita komit 5 tahun, dan komitmen itu kita pegang,” lanjut Anies.

Ia lalu bercerita terkait dengan Prabowo yang mengajak Anies untuk menjadi pasangannya saat maju Pilpres 2019.

“Jadi ketika di tahun 2018 saya diajak untuk menjadi wakil pasangannya pak Prabowo, saya sampaikan juga kepada beliau. ‘Pak Prabowo, terima kasih atas undangannya ini sebuah kehormatan, tetapi saya punya komitmen untuk menyelesaikan di Jakarta selama 5 tahun’. Jadi saya rasa itu, dan memang kuncinya adalah menyelesaikan janji dengan warga Jakarta,” kata dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *