Pati, Suryamedia.id -Kabupaten Pati masih memiliki sejumlah masalah sosial yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah banyaknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) alias pengemis.
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati, M Nur Sukarno mengatakan masalah ekonomi bukan hanya menjadi satu-satunya faktor eksisnya PMKS di Bumi Mina Tani. Ada juga faktor kesadaran dari pelaku PMKS.
Golongan Ekonomi bawah ingin mencari jalan pintas mendapatkan penghasilan melalui cara instan yakni dengan mengemis.
Fakta di lapangan berbicara. Saat menjaring penertiban gepeng, petugas kadang menemukan pengemis yang memiliki simpanan uang banyak.
Meskipun Sukarno tak menampik jika kesenjangan ekonomi adalah faktor terbesar adanya PMKS.
“Kesenjangan ini menyebabkan masyarakat sering ambil jalan pintas untuk mengais rejeki.Salah satu cara untuk mendapatkan uang dengan meminta minta dijalanan traffic light,” ujar Sukarno.
Selain itu, langkanya lapangan kerja dan minimnya peluang usaha turut menjadikan mengemis sebuah profesi yang semakin digemari.
“Kreatifitas untuk menarik simpatik masyarakat dengan berpakaian ala badut, sebagai manusia silver dan lain lain.Peminta minta di traffic light dengan strategi manusia silver,” imbuhnya.
Menurut Sukarno selain program penertiban PMKS, Pemkab Pati perlu memikirkan langkah strategis untuk menghentikan meningkatnya angka pengemis. Termasuk rutin mengembalikan PMKS kabupaten/kota lain ke daerah asal.
“Kalau ditemukan peminta-minta dari daerah kabupaten kota lain perlu ada koordinasi antar kabupaten/kota .Semua elemen tersebut harus saling mendukung untuk keberhasilan penertiban peminta minta di jalanan,” usulnya.(adv)
Penulis: Moh Anwar