Pati, Suryamedia.id – Hingga akhir Februari 2023, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menyatakan bahwa saat ini seluruh impor beras telah tiba di Indonesia sebanyak ratusan ribu ton.
Menanggapi hal itu, M. Nur Sukarno selaku anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, merasa jika pemerintah tidak memikirkan nasib para petani.
Pasalnya, pada bulan Maret tahun 2023 ini diketahui akan segera berlangsung panen raya. Jika beras impor beredar di pasaran maka, padi dari para petani harganya dapat dipastikan akan anjlok.
“Kalau peredaran beras impor tidak terkendali maka harga gabah kering panen akan hancur, hal ini pasti akan timbul permasalahan baru,” ujar Sukarno.
Legislator tersebut mengatakah, seharusnya pemerintah bisa memanfaatkan momentum panen raya ini untuk mendongkrak harga gabah kering yang membuat petani sejahtera.
Bukannya justru malah mengimpor beras dari luar secara besar-besaran dan menghancurkan harga yang membuat para petani gigit jari.
“Sebaiknya pemerintah memanfaatkan momen panen raya dengan menaikkan harga gabah kering panen dari petani sehingga petani bisa menikmati jerih payahnya dan harga beras bisa terkendali,” lantangnya.
“Saat ini gejolak harga beras diantisipasi pemerintah dengan mengimpor beras kurang tepat, karena saat ini panen raya,” tandas Sukarno. (Adv)
Penulis: Vindi