Pati, Suryamedia.id – Kondisi hujan dan banjir yang menyebabkan lahan persawahan tergenang menjadi hal yang tak bisa dipungkiri selalu terjadi di Kabupaten Pati.
Dampak negatif dan kerugian akibat perisitiwa alam ini pun harus ditanggung sebagian para petani di Kabupaten Pati.
Padahal mereka juga memiliki keluarga yang perlu dihidupi, sedangkan penghasilan mereka bergantung pada hasil tani.
Petani yang tak kehabisan akal bahkan ada yang memanfaatkan lahan sawah yang kebanjiran dengan membuka wisata perahu.
Menanggapi kondisi para petani Kabupaten Pati tersebut, salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Suwarno pun buka suara.
Pihaknya berharap ada ketrampilan atau keahlian khusus yang bisa diberikan kepada para petani terdampak. Sehingga mereka tetap bisa bekerja saat kondisi tak memungkinkan untuk bertani.
“Mungkin dengan memberikan ketrampilan atau memberikan suatu keahlian tertentu sehingga dapat bekerja selain di pertanian,” pungkas Suwarno yang saat ini duduk di Komisi D DPRD Kabupaten Pati.
Hal itu ia usulkan karena nasib para petani juga merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.
“Ini menjadi tanggung jawab pemerintah dalam merespon kejadian yang terjadi,” paparnya kepada tim Suryamedia.id.
Di lain sisi, salah seorang petani terdampak banjir bernama Suyatman (49) mengaku membuka wisata perahu saat banjir karena pekerjaannya macet total.
“Pekerjaan macet total, sebisanya kerja untuk sehari-hari seperti ini mendirikan wisata perahu,” paparnya beberapa waktu lalu. (*)
