Stabilkan Harga Komoditas Pangan, Pemkab Purbalingga Gelar Operasi Pasar

Purbalingga, Suryamedia.id – Pada saat bulan Ramadan seringkali terjadi lonjakan harga sejumlah komoditas pangan di pasaran.

Adanya kenaikan harga komoditas pangan ini menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Purbalingga melakukan sejumlah upaya.

Berdasarkan keterangan yang dirangkum dari Wakil Bupati Purbalingga, Sudono menjelaskan bahwa kenaikan harga yang signifikan terjadi pada garam atau lebih dikenal dengan garam krosok. Di mana kenaikan tersebut terpantau di Pasar Segamas.

Menurutnya, per 17 Maret 2023, harga garam krosok sebesar Rp8.500 per bungkus isi 12 batang, sedangkan garam halus seharga Rp80 ribu per bungkus isi 40 kemasan kecil. Harga tersebut mengalami kenaikan pada 24 Maret 2023, yakni garam krosok menjadi Rp9.500 per bungkus dan Rp95.750 per bungkus.

Dijelaskan, harga garam di Pasar Bobotsari masih stabil, yakni sebesar Rp7.000 per bungkus untuk garam krosok dan Rp93 ribu per bungkus untuk garam halus.

“Garam ini konsumen terbanyak untuk keperluan industri makanan,” katanya.

Kemudian untuk komoditas minyak goreng, terutama dengan merk Minyakita masih mengalami kekurangan stok.

Baca Juga :   Borobudur Night Carnival Kembali Digelar

“Minyakkita banyak permintaan namun stoknya masih kurang, kalau harganya masih tetap Rp14 ribu per liter,” katanya.

Selanjutnya untuk harga beras di pasar rakyat Bukateja, berdasarkan keterangan dari pedagang menyebutkan untuk beras jenis IR 64 medium sebesar Rp11.000 per kilogram.

“Telur malah turun dari Rp31 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram. Semoga harga tetap stabil sehingga daya beli masyarakat tetap tinggi,” ujar Wiwin.

Komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga yakni cabai rawit setan, yang kini mencapai harga Rp68 ribu per kilogram.

Menanggapi adanya kenaikan harga ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menstabilkan harga komoditas pangan.

“Dalam stabilisasi, kami akan terus intensifkan operasi pasar kerja sama dengan Bulog Subdrive Banyumas dan distributor Minyakita. Jadi, operasi pasar akan difokuskan pada beras, dan Minyakita,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan secara intensif untuk mengawasi dan memantau harga pangan di lapangan.

Baca Juga :   Pengelola Desa Wisata Siap Wujudkan Pengembangan Destinasi

“Biasanya jelang Idulftri ada parsel, ada barang dalam kemasan lainnya. Kita pantau untuk memastikan bahwa kualitas barang yang diperdagangkan memang layak,” katanya. (*)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *