100 Warga Binaan Lapas IIB Pati Ikuti Pesantren Ramadan

Pati, Suryamedia.id – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pati menggelar acara Pesantren Ramadan selama bulan suci Ramadan 1444 Hijriyah yang diikuti oleh 100 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Acara pembukaan ini bertempat di Masjid AT-Taubah Lapas IIB Pati pada Rabu, (29/3/2023) pukul 10.00 WIB. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan amal ibadah demi menggapai maghfiroh Allah SWT dan menjadi pribadi yang fitri.

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pembukaan dan iqra, diikuti pengurus-pengurus Masjid AT-Taubah Lapas IIB Pati. Selanjutnya ada tajwid, tauhid, hafalan juz amma hingga perlombaan guna menambah semangat mereka dalam menjalankan pesantren ramadan tahun ini.

Dalam sambutannya, Eko Budi Hartanto selaku Kasie Binadik Lapas Pati melalui Kasubsi Registrasi dan Bimkemas Lapas Pati Krismiyanto menyampaikan bahwa kegiatan tersebut ditujukan untuk melakukan pembinaan kepada warga muslim.

“Tujuan tentunya satu dalam rangka pembinaan bagi warga binaan yang beragama muslim dan untuk menambah ketaqwaan dan dalam menjalankan bulan suci ramadhan ini,”ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa manusia layaknya anak panah ditangan Allah dimana anak panah itu cepat terlepas dari busurnya menuju sasarannya.

Baca Juga :   Dewan Harapkan Guru Tak Hanya Mengajar Namun Juga Mendidik

Meskipun dalam keadaan mundur pesat namun jika manusia bersabar, maka pada saat yang diperlukan anah panah itu akan mencapai suatu sasaran. Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak tempuh. Semakin panjang rentang busur, maka cepat pula anak panah itu melesat.

Ia juga berpesan kepada para WBP agar bisa menjadi teman yang baik dan mendampingi saat teman sedang dimundurkan, serta tidak langsung menstigma buruk orang lain.

Sebagai informasi, jumlah peserta pesantren Ramadan 100 orang tersebut berasal dari berbagai tindak pidana dan tidak ada syarat atau kriteria yang ditetapkan untuk bisa mengikuti kegiatan pesantren Ramadan.

Pihaknya pun berharap jika ke depannya, para WBP bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mengulang karena kegiatan tersebut masuk penilaian dalam SPPN (Sistem Pembinaan Perilaku Narapidana).

“Harapannya nanti selepas warga binaan dia kembali ke masyarakat dia lebih bertaqwa tentunya mungkin warga negara yang paham dengan warga negara yang paham hukum jadi warga binaan yang berguna bagi keluarga nusa dan bangsa,” ujar Krismiyan. (*)

Baca Juga :   Potensi dan Dinamika Budidaya Porang di Pati

 

Penulis: Putri Asia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *