Pati, Suryamedia.id – Memasuki bulan suci Ramadhan identik dengan kegiatan membangunkan masyarakat untuk sahur atau biasa disebut dengan Tongtek.
Kegiatan yang sudah menjadi budaya tersebut, hampir dilakukan oleh sekelompok pemuda di seluruh wilayah di Kabupaten Pati.
Seiring berjalannya waktu, justru kegiatan tersebut sering terjadi aksi kekerasan yang berujung tawuran antar kelompok remaja.
Menanggapi hal tersebut, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso juga beragumen mengenai aksi kekerasan yang terjadi.
“Kalau soal sahur on the road, ini kan budaya membangunkan orang. Jadi selama masih dalam koridor baik, sebetulnya tidak masalah. Yang jadi masalah itu ketika sudah mengarah kepada kekerasan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Anggota Komisi B tersebut juga mengungkapkan perlu edukasi dan pembinaan bagi remaja oleh lingkungan serta stakeholder yang terlibat di dalamnya.
“Dan ini menjadi tantangan kita semua, untuk membina dan mengedukasi anak-anak muda dan remaja untuk tetap melakukan kegiatan tapi tentunya yang positif,” tambahnya.
Sementara itu, di salah satu daerah di Kabupaten Pati, pihak kepolisian berhasil mengamankan sekelompok remaja yang disinyalir akan melakukan tawuran.
Tepatnya di daerah Kecamatan Sukolilo, Polsek Sukolilo telah mengamankan 17 remaja yang diduga akan beraksi tawuran dengan dalih membangunkan orang sahur.
“Setelah dilakukan pemeriksaan ada 17 remaja yang akan melakukan tawuran itu, kemudian kita lakukan pembinaan menghadirkan juga orang tua ke kantor. Sesuai hasil kesepakatan kita larang kegiatan Tongtek, karena rawan terjadi tawuran di wilayah sini,” tandasnya. (Adv)
Penulis: Anang SY