Apa Itu Delusionship, Istilah yang Sempat Ramai di TikTok?

Suryamedia.id – Akhir-akhir di media sosial ramai istilah baru tentang kencan, yakni delusionship. Apa maksud istilah tersebut dan apa penyebabnya?

Untuk selengkapnya, coba simak penjelasan berikut ini!

Apa itu delusionship?

Dilansir dari Glamour UK merujuk pada delusi atau khayalan tentang yang merujuk pada tren TikTok, delusionship adalah hubungan apa pun di mana satu orang memiliki gagasan yang sangat berbeda tentang keseriusan, dibandingkan yang lain.

Ini berbeda dengan dua orang yang memutuskan untuk tidak berkomitmen. Delusionship melibatkan salah satu orang yang tidak ingin ‘serius’ dalam sebuah hubungan, sementara lainnya mengharapkan lebih.

Untuk mengetahui tanda-tandanya, Anda bisa bertanya pada diri Anda sendiri. Fantasi bahwa Anda menganggap seseorang yang peduli dengan Anda tertarik secara romantis (padahal belum tentu benar), bisa menjadi tanda-tanda mengalami delusionship.

Tak hanya itu, jika Anda pernah membayangkan hidup bersama seseorang padahal Anda belum pernah berkencan satu pun, atau menutup diri terhadap calon kencan karena Anda benar-benar fokus hanya pada satu orang, juga bisa menjadi gejala-gejalanya.

Baca Juga :   Tren TikTok ‘Mbak Taylor’ Mendadak Trending, Bagaimana Awal Mulanya?

Dr Caroline West mengatakan bahwa perasaan tersebut merupakan bisa muncul dari rasa ‘tergila-gila’ terhadap seseorang meski belum pernah bertemu secara langsung. Ini rentan terjadi pada mereka yang berkenalan via media sosial atau aplikasi jodoh.

“itu adalah rasa tergila-gila yang Anda miliki terhadap seseorang yang tidak memiliki hubungan baik dengan Anda, seseorang yang Anda lihat di kereta setiap pagi, atau seseorang yang pernah berjodoh dengan Anda di aplikasi kencan tetapi belum pernah bertemu,” ungkapnya.

Penyebab delusionship

Delusionship bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini, termasuk pengalaman traumatis seperti pengkhianatan atau pelecehan. Mereka menggunakan delusi untuk melindungi diri dan mendapatkan motivasi. Sehingga, memunculkan fantasi berupa momen-momen indah bersama pasangan.

Penyebab lainnya adalah kesepian. Orang yang tertutup dan pemalu biasanya mengembangkan skenario palsu di benak mereka untuk mengisi kekosongan. Cinta tak berbalas yang dialami juga bisa membuat seseorang dorongan untuk memikirkan seseorang yang bisa memperlakukan mereka dengan cara yang diinginkan.

Delusi juga merupakan gejala dari beberapa gangguan mental di mana individu memiliki keyakinan salah yang terus-menerus tentang hubungan mereka. Salah satunya, yakni erotomania.

Baca Juga :   Mulai dari Manajemen Screen Time Hingga Filter Komentar, Berikut Fitur TikTok yang Tersembunyi

Erotomania adalah sejenis gangguan delusi di mana individu mulai berpikir bahwa seseorang yang berstatus tinggi seperti selebriti atau tokoh populer sedang jatuh cinta kepada mereka. Hal ini dapat bermanifestasi sebagai delusi.

Efek dari delusi

Terlalu sering berfantasi dan mengembangkan skenario palsu dapat mengalihkan perhatian Anda dari tujuan atau kehidupan profesional, karena Anda hanya bermimpi tentang sesuatu yang tidak akan terjadi dalam kenyataan.

Memikirkan sesuatu sepanjang waktu akan membuat pikiran Anda hanya percaya pada hal itu dan Anda akan mulai memiliki ekspektasi yang tidak realistis. Ini akan menghambat hubungan Anda dengan orang lain di dunia nyata. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *