Suryamedia.id – Lewat postingannya di X (dulunya Twitter) pada Sabtu, (18/11/2023), bahwa CEO X Elon Musk mengatakan bahwa aplikasi tersebut akan menangguhkan/suspend akun yang menyebutkan ‘decolonisation’ dan ‘from the river to the sea’. Ia mengeklaim bahwa penggunaan tersebut setara ‘mengadvokasi genosida’.
“Seperti yang saya katakan awal pekan ini, ‘decolonisation’ dan ‘from the river to the sea’ dan eufemisme serupa tentu saja berarti genosida,” katanya dalam cuitan di X.
“Seruan yang jelas untuk melakukan kekerasan ekstrem melanggar persyaratan layanan kami dan akan mengakibatkan penangguhan,” imbuhnya lagi.
Akibat postingan tersebut, pihak yang pro-Palestina mengkritik Musk atas komentarnya. Mereka mengatakan bahwa Musk menyamakan ekspresi politik yang sah dengan seruan kekerasan, serta membatasi kebebasan berpendapat.
Pembatasan tersebut tak menghentikan warganet untuk menyerukan istilah ‘from the river to the sea’. Bahkan, selama beberapa hari terakhir, kalimat tersebut masih menjadi bagian trending topic di X. Sampai saat ini, sebanyak 137 ribu postingan meramaikan topik tersebut.
Sementara itu, ‘from the river to the sea’ merupakan frasa yang berkembang sejak invasi Israel di Palestina. Dilansir dari Aljazeera, ungkapan tersebut digunakan sebagai seruan kebebasan Tanah Air Palestina, yang membentang dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania.
Sementara itu, serangan yang gencar dijatuhkan oleh Israel akhir-akhir ini sejak Oktober 2023 berdampak pada masyarakat sipil, termasuk lansia, wanita dan anak-anak. Tak hanya mengorbankan orang-orang tak bersalah, disebutkan bahwa pemerintah Israel memutus semua sumber daya dan membatasi bantuan bagi rakyat Palestina. (*)