Suryamedia.id – Siap patuhi regulasi di Indonesia, TikTok diskusi dengan 5 perusahaan e-commerce Tanah Air, termasuk Tokopedia, Bukalapak, dan Blibli. Hal ini memungkinkan TikTok dan pihak perusahaan belanja online melakukan kerja sama untuk membuka TikTok Shop lagi.
“Sejumlah perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok,” tutur Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dikutip dari Liputan6.
Sebelum ini, TikTok Shop dilarang beroperasi karena aturan terkait pemisahan antara platform e-commerce dan sosial media, yang mana TikTok Shop sebelumnya mengadopsi kedua fungsi ini.
Adapun tujuan pelarangan TikTok Shop beroperasi adalah untuk melindungi UMKM di Indonesia sekaligus memastikan perlindungan data pengguna.
Sementara itu, pemerintah memastikan tidak ada larangan perusahaan aplikasi untuk berjualan, namun harus mematuhi aturan pemisahan platform sosial media dengan bisnis.
“Saya pikir, yang sudah dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, menteri berkali-kali juga mengatakan pemerintah itu tidak melarang, pemerintah itu mengatur,” kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga.
Di sisi lain, beberapa platform media sosial dan digital seperti YouTube, Meta, hingga TikTok, disebut-sebut akan meramaikan industri e-commerce dan social commerce di Indonesia.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah terbuka bagi siapa pun yang ingin berbisnis di Indonesia, meski demikian tetap mematuhi aturan yang berlaku.
“Kita kan harus membuka diri, tetapi yang tadi soal Youtube, Meta, Tiktok Shop segala macam yang penting entitasnya harus dipisahkan. Kalau dia social media ya social media, e-commerce ya e-commerce,” Kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. (*)
