Melissa Barrera Mengaku Tidak Akan Bungkam Tentang Genosida di Palestina

Suryamedia.id – Melissa Barrera dikeluarkan dari proyek terbaru Scream setelah menyampaikan dukungannya untuk Palestina. Namun, hal itu tak menghentikannya untuk tetap menyuarakan isu-isu, terutama yang berkaitan dnegan hak dan martabat manusia.

Baginya, ia memiliki tanggung jawab tersebut karena statusnya sebagai public figure.

“Setiap orang di muka bumi ini, tanpa melihat agama, ras, etnis, gender, orientasi seksual, atau status sosial dan ekonomi, berhak atas kesetaraan hak asasi manusia, martabat, dan kebebasan,” ujar Barrera, dalam unggahan Instagram Story baru-baru ini.

“Tidak ada badan pemerintahan yang boleh lepas dari kritik,” lanjutnya lagi.

Artis keturunan Latin tersebut juga mengaku akan vokal bersuara untuk mereka yang membutuhkan dukungan, Ini sebagai upaya untuk harapannya agar tidak lagi kematian dan kekerasan yang menimpa orang-orang di Gaza, Palestina

“Saya berdoa siang dan malam supaya tidak ada lagi kematian, tidak ada lagi kekerasan, dan supaya semua bisa hidup berdampingan secara damai,” ujar Barrera.

“Saya akan terus bersuara bagi mereka yang paling membutuhkan dan terus mengadvokasi perdamaian dan keamanan, hak asasi manusia, dan kebebasan. Diam bukanlah pilihan bagi saya,” tegasnya lagi.

Baca Juga :   Ada Selena Gomez, Para Artis Hollywood Tulis Surat Terbuka Tuntut Gencatan Senjata Kemanusiaan Israel-Palestina

Sementara itu, lewat unggahannya baru-baru ini di media sosial, ia menyatakan bahwa serangan yang dijatuhkan ke masyarakat Palestina belakangan ini merupakan genosida dan pembersihan etnis. Sehingga, ia menyuarakan untuk masyarakat dunia agar tidak bungkam atas kondisi yang menimpa Palestina.

“Gaza saat ini diperlakukan seperti tahanan/kurungan. (Tentara Israel) Mengepung semua orang, tak ada tujuan, tak ada listrik, tak ada air,” tulis Barrera dilansir dari The Hollywood Reporter.

“Orang-orang tidak belajar apa pun dari sejarah kita. Dan seperti sejarah kita, orang-orang masih bungkam menyaksikan semua ini terjadi. INI ADALAH GENOSIDA DAN PEMBERSIHAN ETNIS,” imbuhnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *