Suryamedia.id – Salah satu hal yang memicu kekhawatiran dalam menggunakan layanan bersama untuk berbagi data ponsel adalah potensi perangkat diretas atau di-hack. Peretasan ini memungkinkan orang lain mengakses data pribadi tanpa izin dan sepengetahuan Anda.
Ada banyak cara yang dilakukan oleh peretas untuk masuk ke dalam akses ponsel Anda, baik itu melalui malware atau trojan yang dipasang di perangkat Anda. Dengan demikian, orang tersebut bisa memantau aktivitas Anda diam-diam saat menggunakan perangkat tersebut.
Mereka bahkan bisa mengetahui kata sandi, mengetahui apa yang Anda cari di browser, hingga masuk ke dalam akun media sosial dan rekening keuangan Anda.
Berikut ini kami rangkum penyebab-penyebab yang bisa membuat perangkat Anda diretas atau di-hack. Oleh sebab itu, simak dan tetaplah waspada untuk menghindarinya!
Bagaimana ponsel bisa diretas?
Ponsel bisa diretas dengan beberapa cara berikut;
SIM swaps attack atau serangan pertukaran SIM. Peretas dapat mentransfer nomor telepon Anda ke kartu SIM mereka sendiri dan mengambil alih akun Anda.
Menggunakan spyware berupa aplikasi. Ini memungkinkan mereka memantau aktivitas ponsel Anda dari jarak jauh. Seseorang dapat memasang aplikasi semacam itu dengan mendapatkan akses langsung ke perangkat seluler Anda.
Menggunakan kabel USB. Kabel USB atau kabel pengisi daya dapat digunakan untuk meretas data dari perangkat jika ponsel pernah terhubung ke laptop atau komputer yang terinfeksi malware dan virus.
Wi-Fi publik atau stasiun pengisian daya. Malware bisa menginfeksi melalui jaringan Wi-Fi publik atau stasiun pengisian daya. Peretas dapat menyiapkan jaringan Wi-Fi palsu, untuk mengarahkan Anda ke situs web berbahaya dan mencuri data Anda.
Phishing. Phising merupakan upaya peretasan dengan membuat korban mengklik tautan berbahaya di email, pesan teks, dan sebagainya. Tujuannya untuk memasang malware dan mengambil data pribadai. (*)
