Suryamedia.id – Baru-baru ini, dunia teknologi dikejutkan dengan fenomena blue screen of death (BSOD) massal pada perangkan Windows di seluruh dunia. Hal tersebut membuat perangkat komputer dan laptop mengalami gangguan, hingga menghambat jadwal penerbangan, operasional bank, dan aktivitas krusial lainnya.
Menurut informasi, fenomena tersebut disebabkan oleh Crowdstrike, perusahaan keamanan siber asal Amerika Serikat. Perusahaan ini bertugas membantu perusahaan mengelola keamanan di lingkungan IT. Peran utama CrowdStrike adalah melindungi perusahaan dan mencegah kebocoran data, ransomware, dan serangan siber lainnya.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi pada Crowdstrike dan mengapa hal ini memengaruhi Windows yang merupakan produk dari Microsoft? Coba simak penjelasan berikut!
Dibalik fenomena Crowdstrike dan Microsoft
CrowdStrike merupakan sebuah perusahaan keamanan siber yang berkantor di Austin, Texas. Perusahaan ini juga yang menyediakan perangkat lunak antivirus kepada Microsoft untuk perangkat Windows.
Dengan demikian, banyak industri di dunia, baik dari perbankan, ritel, hingga layanan kesehata menggunakan perangkat lunak perusahaan tersebut untuk melindungi keamanan data mereka.
Menurut CEO CrowdStrike George Kurtz, blue screen of death (BSOD) yang terjadi pada Jumat, (19/7/2024) kemarin disebabkan oleh kerusakan internal dalam pembaruan tunggal yang berhubungan dengan host pada Windows.
Kerusakan ini berhubungan dengan perangkat lunak Falcon Sensor, produk CrowdStrike yang berfungsi untuk menghentikan pelanggaran melalui teknologi berbasis cloud yang mencegah semua jenis serangan.
Ia juga menegaskan bahwa kerusakan bukan disebabkan karena peretasan.
“Kerusakan yang ditemukan dalam pembaruan konten tunggal untuk host Windows. Bukan insiden keamanan atau serangan cyber,” katanya, dilansir dari CBS News.
Kurtz juga mengatakan pihaknya berupaya memulihkan semua sistem dan meminta maaf kepada mereka yang terkena dampak, termasuk layanan penerbangan, perbankan, dan bisnis lainnya yang menggunakan layanan Windows. Dia menambahkan komitmen untuk memberikan transparansi penuh tentang bagaimana fenomena tersebut terjadi dan langkah-langkah yang diambil untuk pencegahan.
CrowdStrike juga mengeluarkan peringatan pada hari yang sama, mengatakan pihaknya memantau aktivitas jahat yang mencoba mengeksploitasi pemadaman listrik dan mengirimkan ancaman email phishing dengan menyamar sebagai dukungan CrowdStrike kepada pelanggan.
Perlu diketahui, perusahaan ini tidak hanya menyediakan perangkat lunak keamanan untuk industri, namun juga menyelidiki peretasan dan melacak peretas. (*)