3 Jenis Vaksin Mpox yang Dilisensikan WHO, Termasuk MVA-BN

Suryamedia.id – Cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) sempat menjadi ancaman yang mengintai masyarakat Indonesia beberapa bulan terakhir. Mpox sendiri merupakan penyakit akibat infeksi virus Monkeypox virus, serta termasuk penyakit zoonosis atau dapat menyebar pada hewan dan manusia.

Adapun gejala infeksi virus ini adalah ruam, kemudian berubah menjadi keropeng. Sementara itu, gejala lainnya meliputi demam, pembengkakan kelenjar getah bening, panas dingin, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Sampai saat ini, penyakit Mpox belum memiliki obat, namun penyebaran virus bisa dicegah dengan pemberian vaksin. Berikut ini beberapa vaksin yang dianggap aman karena telah berlisensi dan disetujui oleh WHO (World Health Organization).

MVA-BN

Dilansir dari dokumen resmi WHO, MVA-BN diberikan sebagai suntikan subkutan 2 dosis – dosis 0,5 mL yang mengandung 1×108 PFU. Vaksin ini diberikan dengan jarak 4 minggu. Selama wabah mpox global, MVA-BN juga diberikan secara intradermal (dosis 0,1 mL) di beberapa wilayah hukum untuk menghemat dosis.

Pada tahun 2019, MVA-BN disetujui untuk pencegahan cacar dan Mpox pada orang dewasa di Amerika Serikat. Kemudian, Kanada memperluas indikasi MVA-BN ke Mpox di tahun yang sama. Pada 22 Juli 2022, Uni Eropa menyetujui indikasi MVA-BN untuk pencegahan Mpox pada orang dewasa.

Baca Juga :   Ucapan Selamat Hari Kebaya Nasional, Bisa Jadi Caption Unggahan Medsos

Awalnya, MVA-BN tidak diperuntukkan untuk orang di bawah usia 18 tahun. Hingga pada tahun 2022, Amerika Serikat memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk penggunaan MVA-BN pada orang di bawah usia 18 tahun.

Pemerintah Indonesia saat ini menyiapkan jenis vaksin Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN) untuk mencegah penyebaran virus Mpox dan mengurangi gejala bagi penderita. Vaksin ini juga boleh diberikan dalam kondisi darurat.

LC16m8

Jenis vaksin lainnya adalah LC16m8 yang harus diberikan sebagai dosis tunggal menggunakan metode skarifikasi dengan jarum bercabang. Sama seperti MVA-BN, vaksin ini merupakan jenis vaksin generasi ketiga.

LC16m8 adalah vaksin beku-kering yang dikemas dalam botol multidosis. Vaksin ini harus disimpan pada suhu antara -35°C dan -20°C untuk jangka panjang. Meski demikian, LC16m8 bisa disimpan pada suhu 5°C selama 2 tahun dan 37°C hingga 4 minggu.

LC16m8 dilisensikan pada 1975 untuk cacar tanpa batasan usia di Jepang. Indikasinya kemudian diperluas untuk pencegahan Mpox sejak bulan Agustus 2022.

ACAM2000

ACAM2000 juga diberikan sebagai dosis tunggal menggunakan metode skarifikasi dengan jarum bercabang. Vaksin ini merupakan jenis vaksin generasi kedua.

Baca Juga :   News Grafis : Pemkab Temanggung Dukung dan Fasilitasi Penyandang Disabilitas Untuk Tetap Berkarya

Penyimpanannya harus dalam freezer dengan suhu rata-rata -5°C hingga -25°C. ACAM2000 dilarutkan kembali dengan menambahkan 0,3 mL pengencer Vaksin ACAM2000 yang tidak digunakan dan telah dilarutkan kembali dapat disimpan dalam lemari pendingin (2 8°C) hingga 30 hari.

BPOM AS (FDA) telah menyetujui ACAM2000 untuk imunisasi cacar, serta disediakan untuk vaksin Mpox di bawah protokol Expanded Access Investigational New Drug (Akses yang Diperluas untuk Investigasi Obat Baru). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menarik Dibaca