Suryamedia.id – Terdapat beberapa hari istimewa yang diperingati setiap tanggal 7 Oktober oleh masyarakat internasional maupun nasional. Peringatan tersebut tidak hanya ditujukan untuk mengingat momen istimewa saja, namun juga menjaga perdamaian dan memberi dukungan.
Beberapa diantaranya adalah Hari Komunikasi Damai Internasional, Hari Kapas Sedunia, Hari Arsitektur Nasional, hingga Hari Jadi Yogyakarta. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, simak artikel berikut ini!
Hari Komunikasi Damai Internasional
Dilansir dari National Today, Hari Komunikasi Damai Internasional dicetuskan oleh Ruben M. West pada tahun 2019, untuk mendorong individu dan pemerintah menyelesaikan konflik tanpa menggunakan bentuk agresi apa pun. Peringatan ini ditujukan agar orang-orang di seluruh dunia fokus pada komunikasi berdialog secara damai demi menghasilkan keputusan yang bermanfaat.
Hari Kapas Sedunia
Pada tahun 2019, empat produsen kapas di Afrika sub-Sahara, yakni Benin, Burkina Faso, Chad, dan Mali atau Cotton Four mengusulkan kepada Organisasi Perdagangan Dunia agar Hari Kapas Sedunia dirayakan pada tanggal 7 Oktober, dikutip dari laman resmi United Nation.
Peringatan Hari Kapas Dunia ini ditujukan agar sistem perdagangan kapas internasional berbasis aturan, tidak diskriminatif, terbuka, adil, inklusif, dapat diprediksi, dan transparan, serta membuka peluang terhadap pihak rentan seperti para petani kapas.
Hari Arsitektur Dunia
Hari Arsitektur Sedunia diperingati untuk memberi penghormatan kepada industri dan para arsitek, dengan mengakui karya mereka, serta peran penting yang dimainkan oleh arsitektur dalam mengubah dunia menjadi lebih baik.
Selain itu, Hari Arsitektur Dunia juga mengajak semua pihak yang bekerja di industri ini untuk mempertahankan konsep bangunan yang lugas, dibentuk berdasarkan budaya dan nilai-nilai di masyarakat, menggunakan bahan yang layak, serta sesuai dengan iklim di lokasi tertentu.
Hari Jadi Yogyakarta
Setiap tanggal 7 Oktober, masyarakat Yogyakarta memperingati hari jadi daerahnya tersebut. Tanggal ini dipilih berdasarkan tanggal selesainya pembangunan keraton Jogja pada tahun 1756 silam. Berpindahnya keluarga sultan ke keraton baru tersebut dimaknai sebagai titik awal perkembangan peradaban dan budaya, sekaligus sebagai tanggal pendirian Kota Jogja. (*)