Suryamedia.id – Kantor UNRWA (United Nations Relief and Works Agent) untuk Palestina disebut dihancurkan oleh buldoser-buldoser yang dikirimkan oleh Israel pada hari Kamis (31/10).
Diketahui, gedung yang berlokasi di kamp pengungsian Nur Shams, Tepi Barat, tersebut rusak parah dan tidak bisa digunakan lagi. Padahal, kantor tersebut merupakan pusat pelayanan dasar untuk membantu ribuan pengungsi Palestina.
“Kantor UNRWA itu adalah pusat penyediaan layanan dasar untuk lebih dari 14.000 pengungsi Palestina di kamp itu, termasuk pendidikan untuk anak-anak, sanitasi, kesehatan, dan juga perlindungan sosial,” kata Philippe Lazzarini, Kepala UNWRA.
Meski demikian, perwakilan militer Israel mengeluarkan pernyataan yang menyangkal tanggung jawab atas kerusakan pada gedung tersebut. Mereka menyebut bahwa para teroris menanam bahan peledak untuk melukai tentaranya.
“Klaim bahwa kantor UNRWA di Nur Shams dihancurkan oleh tentara IDF (militer Israel) adalah salah,” bunyi pernyataan tersebut, dilansir kantor berita AFP.
“Para teroris menanam bahan peledak di sekitar kantor UNRWA, yang kemudian diledakkan dalam upaya untuk melukai tentara IDF. Bahan peledak tersebut kemungkinan menyebabkan kerusakan pada bangunan tersebut,” kata pernyataan militer Israel tersebut.
Sebelumnya, Israel mengesahkan undang-undang baru yang melarang UNRWA beroperasi di negara tersebut. Para anggota parlemen yang menyusun undang-undang tersebut menggambarkan keterlibatan beberapa staf UNRWA dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel, dan staf-staf yang menjadi anggota Hamas dan kelompok bersenjata lainnya.
Lazzarini menyebut keputusan tersebut menentang piagam PBB dan melanggar hukum internasional. (*)