Suryamedia.id – Pihak Istana tanggapi permohonan penolakan pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden.
Baru-baru ini, ramai di media sosial, Aliansi Santri Jalanan yang menggelar aksi di Titik Nol Kilometer Kota Jogja. Aksi tersebut dilakukan sebagai permintaan kepada Presiden Prabowo agar menolak permohonan pengunduran Gus Miftah.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menegaskan bahwa pengunduran diri tersebut merupakan kehendak sendiri, sehingga penting untuk menghargai keputusan tersebut.
“Beliau (Miftah) kan sudah memberikan pernyataan (pengunduran diri), pernyataan itu kan sudah cukup sebenarnya,” ujar Hasan, dikutip dari CNN Indonesia.
“Kita hargai lah (keputusan pengunduran diri Miftah), pernyataannya Pak Prabowo sudah ada. Saya tidak perlu menyampaikan pernyataannya Pak Prabowo,” lanjutnya lagi.
Saat ditanyai tentang sosok yang kemungkinan menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden, Hasan Nasbi menyampaikan bahwa itu merupakan hak prerogatif Presiden. Dengan demikian, pihaknya meminta masyarakat menunggu sampai dengan diputuskan secara resmi.
“Itu kita serahkan sama presiden ya, itu hak prerogatifnya presiden. Nanti teman-teman tahu kalau presiden sudah ambil keputusan, ambil kebijakan,” kata Hasan ditemui di Fisipol, UGM, Sleman, DIY, Rabu (11/12).
Sejauh ini belum ada pengumuman dari Presiden Prabowo perihal sosok pengganti Miftah di kursi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. (*)