Hingga Akhir Tahun 2022, Transaksi E-Peken Surabaya Sudah Mencapai Rp35 Miliar

Suryamedia.id – Hingga akhir tahun 2022, transaksi situs belanja E-Peken Surabaya (Pemberdayaan lan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah mencapai Rp35 miliar.

Angka tersebut tercatat selama kurun waktu Juli 2021 sampai 26 Desember 2022 pukul 08.30 WIB, tercatat total transaksi ekonomi telah mencapai Rp 35.471.640.152.

Tak tanggung-tanggung, dalam upaya memulihkan perekonomian dan ekonomi kerakyatan pada tahun 2022, sejak 1 April 2022, E-Peken Surabaya telah dibuka secara umum (go public) dan bisa diakses lewat laman peken.surabaya.go.id,  setelah sebelumnya diperuntukkan bagi para ASN di lingkungan Pemkot Surabaya.

Sejak dilaunching pada tahun 2021 lalu, kini terdapat 4.034 jenis usaha yang bergabung di E-Peken Surabaya. Sebanyak 4.034 jenis usaha tersebut terdiri dari 999 Toko Kelontong, 2.835 UMKM, dan 200 SWK.

“Rp35 miliar itu akumulasi sejak bulan Juli 2021 hingga Desember 2022 total keseluruhan. Terdiri dari UMKM industri dan rumahan maupun toko kelontong, serta SWK,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos, Senin (26/12/2022).

Baca Juga :   Pemkot Surabaya Terbitkan SE Peringatan Hari Pahlawan 10 November

Yos sapaan lekatnya mengaku bahwa hasil transaksi ekonomi di E-Peken Surabaya masih didominasi oleh kalangan ASN dilingkungan Pemkot Surabaya. Meski demikian, pihaknya tidak berhenti sampai disitu. Karena Dinkopdag Kota Surabaya terus berupaya mengajak masyarakat umum untuk ikut melakukan transaksi ekonomi pada situs belanja online milik pemkot tersebut.

“Memang yang harus kita lakukan adalah sosialisasi ke masyarakat secara umum. Ini loh UMKM Surabaya punya E-peken, Iki loh (ini loh) barang-barangnya juga bagus, kualitas terjaga, dan harganya juga bersaing. Itu nanti yang akan terus kita dorong dan kita sosialisasikan kepada masyarakat umum agar bisa masuk ke E-peken. Artinya untuk (masuk) sebagai buyer,” ungkap dia.

Tak hanya itu, dalam memudahkan konsumen pada proses pengiriman, Pemkot Surabaya melalui Dinkopdag Kota Surabaya terus menjajaki kerjasama dengan berbagai E-Commerce. Selain melakukan kerjasama dengan TokoPedia dan Gojek, pihaknya tengah berkoordinasi lebih lanjut dengan Grab dan Shopee.

“Nantinya ada teman-teman dari pihak jasa pengiriman yang akan ikut masuk, seperti dari JNE. Selanjutnya, saya kemarin baru ketemu dengan teman-teman dari Kantor Pos (PT. Pos Indonesia), mereka bilang Pak aku melok po’o pak, ya ndak popo ayo (Pak saya ikut dong pak, iya tidak apa-apa ayo). Kan nanti pilihan ada di buyer (pembeli), memilih (jasa pengiriman) Gojek, JNE, atau Kantor Pos,” terangnya.

Baca Juga :   Harga Kebutuhan Pokok di Surabaya Stabil Saat Nataru

Lebih lanjut, dalam menjaga kepercayaan masyarakat untuk melakukan transaksi ekonomi di E-Peken Surabaya, Dinkopdag Kota Surabaya berkolaborasi dan bersinergi bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya tengah berkoordinasi lebih lanjut dalam memberikan penambahan fitur di E-Peken Surabaya. Yaitu, masyarakat bisa memberikan rating atau nilai pada kualitas produk dari jenis usaha telah tergabung dalam E-Peken Surabaya.

 

“Ada semacam rating (penilaian) untuk teman-teman UMKM di E-Peken, kalau memang produknya bagus kasih bintang berapa, kalau pengiriman jelek kasih bintang berapa. Nah itu nanti bisa kita lihat untuk evaluasinya, dari situ nanti masyarakat bisa mengerti, oh UMKM itu bagus kualitasnya dan pengirimannya. Jadi mereka (pelaku usaha) ada keberlanjutan,” jelasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan evaluasi secara berkala. Dimulai dari kurasi kepada UMKM, toko kelontong, hingga SWK sebelum masuk di E-Peken Surabaya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *