Pengamat Tanggapi Rencana Pemisahan E-commerce dan Sosial Media, Dibutuhkan Regulasi yang Adil

Suryamedia.id – Akhir-akhir ini muncul rencana bahwa pemerintah akan memisah e-commerce dengan media sosial. Hal ini pula yang membuat TikTok Shop terancam dilarang beroperasi di Indonesia.

Menanggapi rencana tersebut, pengamat bisnis pun turut buka suara. M Tesar Sandika Putra, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) mengatakan bahwa fenomena social-commerce merupakan hal yang wajar di era sekarang.

“Konsumen sekarang kebanyakan 30 tahun ke bawah karena itu yang aktif di medsos dan sehari-hari mereka cari hiburan, megang HP, lihat apa. Efeknya, ada yang jualan di sana (medsos) karena ada pasarnya,” ujar Tesar, dikutip dari DetikINET.

Pihaknya menjelaskan beberapa faktor yang mendasari. Salah satunya adalah kepemilikan perangkat mobile hampir setiap orang. Kemudian, cloud computing dan big data juga menjadi pendukung yang membuat fenomena tersebut semakin marak.

Oleh sebab itu, pemerintah hadir untuk menentukan regulasi yang adil agar tidak menimbulkan kerugian yang besar bagi salah satu pihak saja.

“Titik temu hadir ketika ada pembicaraan seperti ini. Tapi prinsipnya regulasi harus melindungi segala pihak. Kadang ketika ada sesuatu yang punya impact besar, mempengaruhi banyak orang, ujung-ujungnya di-block. Harusnya nggak begitu, pikirkan masak-masak stakeholder dan cari titik tengahnya. Memang mencari titik tengahnya yang makan waktu,” imbuhnya. (*)

Baca Juga :   TikTok Shop Resmi Ditutup Hari Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *