3 Tuntutan Menlu RI Retno Marsudi Saat Open Debat Bersama Dewan Keamanan PBB

Suryamedia.id – Baru-baru ini, Netizen Indonesia memuji tindakan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI saat menghadiri acara open debate di Dewan Keamanan PBB, pada Selasa (23/1/2024) di Amerika Serikat. Debat terbuka tersebut dilaksanakan untuk membahas aksi militer Israel di Palestina selama ini.

Lewat video yang beredar, tampak Menlu RI Retno Marsudi meninggalkan ruangan dengan sejumlah diplomat lainnya saat Duta Besar Israel, Gilad Erdan bicara dalam forum tersebut. Adapun aksi walkout tersebut diyakini sebagai sikap mengecam terhadap serangan militer Israel kepada penduduk Palestina, hingga menimbulkan ribuan korban jiwa.

Mewakili Indonesia, pihaknya menolak dengan tegas pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyatakan bahwa tidak menghendaki negara Palestina berdiri.

“Pada tanggal 18 Januari, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara terbuka menyatakan dia tidak akan membiarkan negara Palestina ada. Indonesia menolak keras pernyataan tersebut. Pernyataan itu tidak dapat diterima. Hal ini menegaskan tujuan akhir Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia,” tegas Menlu Retno, seperti dikutip dari pernyataan tertulis Kemlu RI, Rabu (24/1).

Baca Juga :   DPRD Pati: Program YESS Segera Bergerak Cepat

Sementara itu, hadirnya Menlu RI dalam debat terbuka tersebut menyampaikan tiga tuntutan, berikut diantaranya;

3 Tuntutan Menlu RI dalam debat terbuka dengan Dewan Keamanan PBB

Pertama, pentingnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera dan permanen. Pihaknya mengingatkan untuk memberikan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan sebagai upaya rekonstruksi pasca-konflik dan menemukan solusi bagi kedua negara.

“Pertama, kami menuntut gencatan senjata segera dan permanen. Ini akan menjadi penentu segalanya. Yang paling penting, hal ini akan memberikan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza, memulai upaya rekonstruksi pascakonflik, dan proses solusi dua negara,” tutur Menlu RI Retno Marsudi, dikutip dari Liputan6.

Selain itu, pihaknya juga menghendaki agar Israel membuka gerbang bagi pengiriman bantuan kemanusiaan untuk penyelamatam korban di Jalur Gaza, Palestina.

Kedua, sambung Retno, menerima Palestina sebagai anggota penuh PBB. Hal ini dinilai penting untuk memulai kerja yang adil dan seimbang dalam mencari solusi bagi dua negara.

“Kedua, Palestina harus segera diberikan keanggotaan penuh di PBB. Hal ini penting untuk memulai kerja yang adil dan seimbang dalam solusi dua negara dan menghentikan agresi brutal Israel,” jelasnya lagi.

Baca Juga :   Ramai Diboikot, CEO Starbucks Akhirnya Buka Suara

Ketiga, yakni menghentikan pasokan senjata ke Israel. Ini dilakukan untuk mencegah penggunaan senjata oleh militer Israel untuk melakukan serangan brutal kepada warga sipil Palestina.

“Dan ketiga, menghentikan aliran senjata ke Israel. Setiap senjata yang dikirim ke Israel dapat digunakan untuk membunuh warga sipil yang tidak bersalah,” ungkap Retni Marsudi dalam forum tersebut.

“Dalam pernyataan, saya tegaskan bahwa Israel harus bertanggung jawab atas aksinya, termasuk kekejaman yang mereka lakukan di Gaza,” lanjutnya lagi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *