Dua Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Berdoa

Suryamedia.id – Segala sesuatu ini ada tata cara dan aturan-aturan yang harus dipatuhi, baik itu aturan yang dibuat oleh manusia maupun aturan yang datang dari Tuhan kita. Termasuk tata cara saat akan memanjatkan doa kepada Allah.

Mengutip artikel dari laman NU Online yang ditulis oleh Muhammad Afiq Zahara, ada dua tata cara yang perlu dipenuhi umat Islam sebelum berdoa.

Pertama adalah memakan makanan halal. Hal ini didasarkan pada perkataan Imam Abu Bakr al-Thurthusyi dalam al-Du’â al-Ma’tsûrât wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ittibâ’uhu wa Ijtinâbuhu.

“Sebagian dari adab berdoa adalah memakan makanan halal. Barangkali hal ini (memakan makanan halal) termasuk dari syarat (dikabulkannya) doa. Karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Sa’d: “Wahai Sa’d, perbaikilah makananmu, maka doamu akan dikabulkan.” Dikatakan: “Doa adalah kunci kebutuhan, dan makanan halal adalah giginya (penggilingnya).””

Menurutnya, dengan memakan makanan sehat maka itu merupakan upaya membebaskan tubuh dari keharaman dan ketidakberkahan. Upaya ini membuat peluang doa lebih besar dikabulkan sebab kita berusaha mempersembahkan tubuh dan ruh yang terbebas dari keharaman.

Baca Juga :   Gunakan Bahan Alami Berikut Ini Sebagai Pengganti MSG!

Kedua adalah berbuat amal baik. Imam Abu Bakr al-Thurthusyi dalam hal ini mencontohkan saat menjalankan salat istisqa’.

“Ini seperti yang dianjurkan kepada kita dalam shalat istisqa, yaitu sebelum shalat istisqa orang-orang diperintahkan terlebih dahulu untuk mengerjakan shalat, puasa, sedekah, dan amal-amal (baik) yang mensucikan (lainnya), kemudian mereka keluar untuk mengerjakan shalat istisqa. Ini adalah perilaku (kebiasaan para) orang saleh terdahulu (salafus shalih).”

Dalam kitabnya, Imam Abu Bakr al-Thurthusyi mengumpamakan orang yang berdoa tanpa didahului perbuatan baik itu bagaikan orang yang memanah tanpa tali busur.

Kesimpulannya, untuk menyampaikan tujuan kita harus punya amunisi agar doa kita diterima. Secara kasar perumpamaan ini sama halnya saat seorang anak minta dibelikan sesuatu dan orang tua memberikan syarat kepada anak sebelum permintaannya dikabulkan. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *