Kenali Makanan Ultra Proses dan Dampaknya Terhadap Kesehatan

Suryamedia.id – Makanan ultra proses (ultra-processed foods) sering disebut tidak memiliki nutrisi. Selain itu, makanan ini mengandung banyak zat adiktif dan bahan pengawet, sehingga tidak baik jika dikonsumsi dalam waktu jangka panjang.

Sebagian besar makanan ultra proses dibuat, dijual, dan dipromosikan oleh suatu pabrikan besar. Mereka didesain agar siap dikonsumsi, terjangkau, dan memiliki rasa yang lezat, sehingga dapat menggantikan makanan utama lainnya.

Ahli diet terdaftar Beth Czerwony menjelaskan bahwa makanan ultra proses adalah makanan yang telah diubah untuk memasukkan lemak, pati, gula, garam, dan minyak terhidrogenasi yang diekstrak dari makanan lain. Makanan tersebut terdiri dari berbagai bahan, zat tambahan, dan pengawet yang berguna untuk penambah cita rasa dan menjadikannya lebih awet saat disimpan.

Beberapa contoh makanan ultra proses adalah nugget, makanan beku, hot dog, sup dalam kemasan, keripik kentang, minuman ringan, maupun sereal sarapan manis.

Menurut Czerwony, bahan-bahan tambahan yang dimodifikasi dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan. Artinya, semakin banyak makanan yang diproses, semakin besar risiko kesehatan yang ditimbulkan.

Baca Juga :   Wajah Bersih Tanpa Bruntusan dengan Cara Ini

Namun, adapula jenis makanan yang diproses secara minimal. Saat makanan tidak banyak mengalami modifikasi, maka jenis ini lebih aman dikonsumsi dibanding kan dengan makanan yang telah melewati penambahan-penambahan zat-zat lainnya. Banyak makanan ini menjadi bagian dari diet sehat, contohnya adalah termasuk buah atau sayuran beku atau kalengan, kacang-kacangan dan lentil kering dan kalengan, biji-bijian utuh, tuna atau kalengan, serta kacang panggang.

“Makanan yang diproses secara minimal adalah makanan dengan tambahan vitamin atau mineral, mungkin sedikit gula,” kata Czerwony.

Makanan ultra proses dipilih karena praktis dan mudah disajikan. Mereka hanya perlu memanaskan makanan beku dan dijamin makanan memiliki cita rasa yang enak. Kepraktisan dan formula rasa tersebut mendorong orang makan lebih banyak dan lebih sering, alih-alih memilih pilihan yang lebih sehat.

“Produsen makanan menambahkan garam, gula, lemak, dan bahan-bahan lain untuk meningkatkan rasa,” kata.

Kendati demikian, menurut Czerwony, tambahan gula, lemak, dan garam dalam makanan tersebut menimbulkan lebih banyak kalori daripada makanan utuh dan makanan yang diproses secara minimal. Bahan-bahan tambahan tersebut dapat menyebabkan peradangan di dalam tubuh yang secara langsung berkorelasi dengan berkembangnya berbagai penyakit.

Baca Juga :   4 Camilan Sehat Tinggi Protein yang Mudah Dibuat

Konsumsi makanan ultra proses dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes tipe 2.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *