Meski Ada Asuransi Pertanian, Dewan Nilai Tetap Sulit Lakukan Regenerasi Petani

Pati, Suryamedia.id – Regenerasi petani masih menjadi tantangan yang harus diselesaikan agar ketahanan pangan berkelanjutan bisa diwujudkan.

Kurang minatnya para generasi muda masuk di dunia pertanian menyebabkan Indonesia krisis regenerasi petani muda.

Salah satu hal yang menjadi indikasi bahwa kini sedikit yang minat menjadi petani adalah tingkat urbanisasi yang tinggi di banyak wilayah. Hal ini secara otomatis membuat sektor pertanian di wilayah pedesaan menjadi terlupakan oleh para generasi muda.

Ada berbagai alasan yang mendasari hal ini terjadi. Misalnya saja keluarga yang tidak mendukung dan dari individu itu sendiri yang lebih tertarik menekuni bidang lain yang lebih menjanjikan. Dan faktor masih banyak orang yang beranggapan profesi petani tak bisa membuat seseorang menjadi sukses.

Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso juga menyoroti masalah ini.

Menurutnya untuk melakukan regenerasi petani bukanlah hal yang mudah. Meskipun kini, sektor pertanian juga sudah ada asuransi yang menjamin jika petani mengalami kerugian atau gagal panen. Namun menurutnya, generasi muda tetap tidak mau.

Baca Juga :   Total 7.242 Hektare Lahan Pertanian di Pati Terendam Banjir

“Kita tahu sudah ada asuransi pertanian, itu juga membuat generasi muda tidak mau,” ujar Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati tersebut.

Hal itu karena resiko terjun di pertanian besar. Sehingga mereka pun beralih ke sektor yang dinilai memiliki resiko yang minim.

“Karena resikonya besar. Akhirnya beralih ke sektor lain yang minim resiko,” paparnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *